MANUSIA MAKHLUK BERMORAL


MANUSIA MAKHLUK BERMORAL


Dalam islam, moral disebut dengan akhlak atau perangai, sedang akhlak berasal dari perkataan (al-akhlaku) yaitu kata jama’ daripada perkataan (al- khuluqu) berarti tabiat,kelakuan, perangai, tingkah laku, matuah, adat kebiasaan. Perkataan (al-khulq) ini di dalam Al- Quran hanya terdapat pada dua tempat saja, diantaranya:
Qs. Al-Qalam 68 :4
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ ٤
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (Qs. Al-Qolam : 4)

Manusia disebut makhluk bermoral karena manusia dapat mengetahui mana yang baik dan buruk. Namun, meskipun memilki pikiran untuk mebedakan mana hal baik dan buruk tidak semua manusia dapat mengimplementasikannya dengan baik.

Berdasarkan Islam ada beberapa prinsip-prinsip dalam membina moral manusia
1.      Beriman kepada Allah
2.      Membenarkan risalah Muhammad SAW dan mengamalkannya serta menjadikannya uswah hasanah.
3.      Membenarkan Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah dengan mengamalkan dan berakhlak dengan perintah dan arahan keduanya.
4.      Niat baik dan benar dalam melaksanakan tingkah laku yang baik.
5.      Senantiasa prihatin terhadap hukum halal haram.
6.      Berusaha mencari ilmu yang bermanfaat.
7.      Keadilan syarak
8.      Beriman dengan kebangkitan hari kiamat.

Contoh terbaik dalam mempelajari ahlak/moral ialah dengan mengikuti semua yang dilakukan oleh Rasulullah seperti yang dikatakan Allah melalui firmannya pada surah Al-Ahzab 33 : 21 yang berbunyi :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Qs. Al-Ahzab : 21)

Rasulullah SAW bersabda: ”sesungguhnya aku diutus untuk menyenpurnakan akhlaq.” Hadits ini secara tegas menyatakan bahwa Allah mengutus nabi Muhammad SAW adalah untuk menegakkan akhlaq. Dari sini dapat ditarik sebuah pemahaman yang lebih luas bahwa Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya tidak lain adalah untuk menegakkan akhlaq atau moral manusia. Untuk memperlancar tugas suci ini Allah memberikan tuntunan melalui wahyu yang kemudian disebut dengan kitab suci. Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi terakhir dituntun dan dibantu dengan Al-Quran sebagai panduan yang dalam konteks ini adalah sebagai kitab pokok tuntunan moral, bukan karya ilmiah, bukan juga kitab hukum, tidak juga kitab politik, pun juga bukan kitab ekonomi dan lain sebagainya. Bahwa ada sebagian kecil ayat yang membicarakan masalah-masalah tersebut, hanyalah prinsip-prinsip dasar yang harus dikembangkan oleh manusia sendiri yang dikaruniai akal. Pesan dasarnya adalah bahwa semua kegiatan tersebut harus dilakukan sesuai dengan pesan moral agama yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut.


Komentar