MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
sebagai makhluk social, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang
lain.
Sebagai
manusia, memiliki hubungan sangat baik dengan siapapun akan memiliki banyak
keuntungan. Adapun 2 jenis hubungan yang wajib dilaksanakan umat muslim
1. Hubungan
Vertikal
Hubungan
keatas , dumana manusia wajib memiliki hubungan baik dengan Allah S.W.T Dalam
hubungan ini bersifat individu dimana untuk menjalin hubungan baik dengan Allah
kita manusia tidak memerlukan bantuan orang lain. Salah satu cara agar memiliki
hubungan yanga baik dengan Allah ialah beribadah. Melaksanakan ibadah tidak
dapat diwakilkan karena bersifat individu. Salah satu ibadah wajib ialah IBADAH
MAHDHAH (lebih lengkap bisa buka link berikut)
2. Hubungan
Horizontal
Hubungan
mendatar, dimana dalam hubungan ini manusia diwajibkan untuk memiliki hubungan
baik dengan seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi. Seluruh kewajiban ini
tidaklah ketat atau mengikat, tapi memiliki pola dasar yang pasti. Ibadah yang
termasuk hubungan horizontal ialah IBADAH GHAIR MAHDHAH
A. Manusia-Manusia
Sebagai makhluk social manusia
memerlukan bantuan orang lain, untuk mendapatkan bantuan kita harus memiliki
hubungan baik. Untuk menjaga hubungan baik ini tentu saja kita hrus melakukan
hal-hal sebagai berikut :
-
Saling menghormati dan memuliakan
Dalam hal ini toleransi
sangatlah penting, baik dengan umat berbeda agama maupun dengan satu agama. Isalam
diciptakan sebagai rahmatan lilalamin, dan bahkan Rasullah mencontohkan betapi
diwajibkannya kita untuk salng menghargai. Diriwayatkan
bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri khusyu’ menghormati jenazah seorang yahudi.
Kemudian seseorang berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia jenazah
yahudi”. Nabi SAW bersabda: “Bukankah dia juga adalah seorang berjiwa ?”. (HR.
Imam Muslim).
-
Menyebarkan kasih sayang
Ini merupakan eksplorasi dari risalah Islam sebagai ajaran yang utuh, karena dia datang sebagai rahmat untuk seluruh alam. Maka Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terlepas kasih sayang kecuali dari orang-orang yang hina”.
Ini merupakan eksplorasi dari risalah Islam sebagai ajaran yang utuh, karena dia datang sebagai rahmat untuk seluruh alam. Maka Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terlepas kasih sayang kecuali dari orang-orang yang hina”.
Dan
masih banyak lagi, jika seluruh asas ini diamalkan akan menciptakan lingukngan
yang damai.
B. Manusia-Alam
Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam atau makhluk lain
di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama, kewajiban menggali dan mengelola
alam dengan segala kekayaannya; dan kedua, manusia sebagai pengelola alam tidak
diperkenankan merusak lingkungan, karena pada kahirnya hal itu akan merusak
kehidupan umat manusia itu sendiri.
هُوَأَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَ
Mengenai prinsip yang pertama, Allah berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.
Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:
Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:
Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi
sesudah (Allah) memperbaikinya”.
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.
BISNIS
ISLAMI
Terkadang
untuk melakukann sesuatu manusia perlu diiming-imingi hadiah (reward) untuk
melaksanakan hal tersebut. Dengan pengetahuannya Allah mengetahui hal tersebut
dan memberikan reward terhadap hambanya yang menjalankan perintahnya. Begitu mulianya
Allah yang member beberapa reward diataranya :
1. Membaca
1 huruf di dalam al-qur’an akan mendapatkan 10 kebaikan
2. Melakukan
1 buah kebaikan akan dilipat gandankan
Menggunakan
konsep pohon, 1 kebaikan = 1 benih
Kita
tanam 1 benih akan menjadi 1 pohon yang memiliki 7 ranting, disetiap ranting aka
nada 100 buah yang didalamnya mengandung 100 biji. Jadi jika dihitung setiap 1
kebaikan akan Allah ganti dengan 700 kebaikan.
3. 1
kebaikan yang kita lakukan di malam lailatul qodr pahalanya lebih baik dari
1000 bulan
.
JADI
MARILAH BERBUAT KEBAIKAN !!
Komentar
Posting Komentar