MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK PENELITI
Manusia diciptakan dengan kodrat
sebagai mahkluk peniliti, hal ini dikarenakan manusia memilki sifat yang selalu
ingin tahu terhadap seuatu hal. Semua ini tertera dalam surah al-alaq 1-5 yang
berbunyi :
Setelah
diteliti bahwa sesungguhnya Allah menegaskan kepada manusia untuk membaca,
memeriksa, meneliti, menjelaskan, serta menguraikan hal-hal dalam kehidupan
sehari-hari. Kemudian dalam ayat itu pula Allah menegaskan bahwa Allah akan
memberikan ilmu kepada manusia jika manusia itu membaca karena memang itulah
janji Allah. Dalam hal ini membaca juga
memiliki maksud yakni diantaranya ilmu yang Allah janjikan. Karena membaca
adalah kunci utama dalam mendapatkan ilmu. Seperti kata mutiara yang sering
kita dengar bahwa buku adalah jendela dunia. Yang sebenarnya dimaksudkan agar
kita rajin-rajinlah membaca agar ilmu kita semakin luas.
Jika
berbicara tentang peneliti, harus kita akui bahwa manusia adalah peneliti
ulung. Semua hal yang ada di dunia, hamper semuanya diketahui karena
peneliti-peneliti tersebut. Namun sadarkan anda bahwa banyak peneliti yang
memutuskan masuk Islam karena mereka sadar bahwa apa yang mereka teliti
sebenarnya sudah ada dlam al-qur’an beribu-ribu tahun yang lalu.
Berikut
beberapa peneliti yang masuk Islam karena kecocokan atau kebenaran yang mereka
temukan dilapangan telah lama diketahui dalam Al-qur’an dan hadist
1. Dimitri
Bolykov
Kebenaran
yang telah dibuktikan oleh salah satu lembaga antariksa tebersar kita saat ini,
NASA. Yaitu, bahwa benar adanya matahari akan terbit dari barat. Adalah seorang
ilmuwan fisika ukrain. Dimitri Bolykov yang akhirnya diberikan rahmat oleh
Allah. Beliau menyatakan keislamannya setelah menemukan bahwa putaran poros
bumi kelak akan berbalik arah ini sesuai dengan sebuah hadist yang berbunyi.
““Tidak
akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila
ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan
beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum
pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan
riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).
2. Maurice
Bucaylle
Maurice
Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir’aun. Ia merupakan ahli
bedah asal Perancis yang lahir pada 19 Juli 1920. Maurice Bucaille kemudian
menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian
tentang mumi. Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa
garam yang melekat pada tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal
karena tenggelam.
Jasadnya
yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan. Namun
hal ini tetap mengganjal logika sang profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah
tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding
mumi-mumi lainnya?
Hal
tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di Alquran bahwa dia
mati karena ditelan ombak. Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul
“Les momies des Pharaons et la midecine” (Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis
Modern).
Ia
lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya
Firaun.
Kabarnya,
setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil, Bucaille
beralih ke Islam.
Bucaille
kemudian menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah
satu ayat Alquran. “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,” bunyi Surah
Yunus Ayat 92.
Ayat
tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf. (Okz)
Dan
masih banyak lagi peneliti barat yang memutuskan masuk Islam.
Komentar
Posting Komentar